SEJARAH GBI
MODUL DIKLAT PEJABAT
TUJUAN PENGAJARAN
¡ Peserta DIKLAT memahami seluk beluk
sejarah berdirinya GBI
¡ Peserta DIKLAT mampu memahami dan menganalisa
pergumulan GBI menjadi organisasi yang establish.
¡ Peserta DIKLAT mampu mengajarkan sejarah
dan perkembangan GBI dengan tepat.
Orang yang
tidak mengetahui dari mana dia berasal, dapat dipastikan ia tidak akan mengetahui
kemana dia akan pergi
Bangsa yang besar adalah bangsa yang
mengenal sejarah (Ir. Soekarno)
PENDAHULUAN
¡ Tidak dapat disangkal bahwa gereja-gereja
aliran Pentakosta, adalah gereja yang paling rentan dengan perpecahan.
¡ Sejarah mencatat bahwa banyaknya jenis
gereja/sinode pentakosta sampai dengan saat ini, dimulai dari perpecahan
dari gereja-gereja induknya.
•
Termasuk sinode GBI, juga berdiri melalui proses
perpecahan, oleh karena perbedaan-perbedaan.
•
Perbedaan itu antara lain : visi, misi, tujuan
gereja, program pelayanan, bahkan termasuk juga mengenai hubungan pelayanan.
•
Selain itu juga, harus diakui bahwa ada memang
usaha-usaha dari kelompok orang tertentu dalam mendirikan sinode atau gereja
baru
AWAL PENTAKOSTA
•
Jika
menurut dengan baik, maka aliran pentakosta berawal
dari pergerakan yang dibawa dari Amerika serikat
•
Banyak
pergerakan yang terjadi misalnya:
•
1888
North Carolina
•
1901
Topeka/Kansas
•
1906
Los Angeles
•
Bahkan
bukan hanya Amerika namun juga negara lain:
ü
Wales-1904 Norwegia-1907
ü
Swedia-1907 Denmark-1907
ü
Jerman-1908 Finlandia-1911
ü
Rusia-1911 Perancis-1900
ü
Belanda-1907 Austria-1923
ü
Polandia-1925
ü
dll
•
Dan
perkembangan sampai ke Indonesia dimulai dengan hadirnya C. Groesbeek dan D.
Van Klaveren, yang oleh RK, di tuntun datang menginjil ke Indonesia
•
Thn
1921 mereka sampai di Batavia, kemudian melanjutkan ke Surabaya-Denpasar. Di Bali mendapat kesempatan pertama mendengar berita pentakosta.
•
Thn
1922 pindah ke Surabaya, dan di Cepu Tuhan memimpin Groesbeek membuka jemaat
pentakosta pertama.
•
Di
kota Cepu inilah F.G.Van Gessel bertobat
dan dipenuhi Roh Kudus.
•
Demikian
jg banyak putra Indonesia antara lain:
•
H.N.
Runkat, J.Repi, A. Tambuwun, J.Lumenta, E. Lesnusa
•
G.A.
Jorkom, R.O Mangindaan, dll.
•
Mereka
semua mendapat pendidikan Alkitab dari Van Gessel
DINAMIKA GBI
GPDI
|
GBIS
|
GBI
|
GEREJA BETHANI
INDONESIA
|
GEREJA TIBERIAS
|
GEREJA BETHEL
PEMBARUAN
|
GEREJA MAWAR SHARON
|
FASE PERGUMULAN
•
GBI
didirikan di Sukabumi, 6 Oktober 1970.
•
Jumlah
hamba Tuhan yang tergabung dalam GBI pada waktu itu 129 org.
•
Berawal
dari adanya blok-blok di GBIS, secara khusus dalam hubungan kerjasama dengan
Church of God
•
Juga
didasari pada adanya keyakinan terhadap persoalan ajaran dan juga doktrin yang
perlu diluruskan.
•
Di
wisma PGI Oikumene, 6 Oktober 1970, lahirlah sinode GBI, dengan mengesahkan
tata gereja GBI.
FASE PERKEMBANGAN
•
Setelah
selesai membentuk Tata gereja dan Tata tertib, maka GBI dideklarasikan
•
Kutipan
deklarasi tersebut : “ Hari ini tanggal 6 Oktober 1970, atas nama Tuhan Yesus
Kristus, kami menyatakan berdirinya GEREJA BETHEL INDONESIA, yang akan
menjalankan tugas dan panggilanNya sesuai dengan Firman Tuhan dan Tata Gereja.
•
Acara
deklarasi itu dalam rapat pendeta, 129 orang di Sukabumi.
PERKEMBANGAN HINGGA MASA KINI
•
GBI
yang bertumbuh dan berkembang sampai dengan saat ini, jelas mengalami
pertumbuhan yang dinamis.
•
Sebagai
gereja maka berbagai kelengkapan telah dimiliki:
•
Tata
Gereja & Tata tertib
•
Ajaran/Doktrin
(Pengakuan Iman)
•
Struktur
kepengurusan
•
Pejabat
dan jemaat lokal
•
Status
hukum
•
Program
pelayanan dan sistem keuangan
•
Lembaga-lembaga
yang dibentuk secara khusus lembaga pendidikan
GBI DALAM KEKINIAN
GEOGRAFI PELAYANAN
SEBARAN GBI DI INDONESIA
•
NASIONAL
: GBI adalah gereja Nasional, yang
terdiri dari berbagai macam jenis suku
dan etnis.
•
NUSANTARA
: GBI ada diseluruh Indonesia (seluruh propinsi), mulai dari
Sumatera Utara - Papua
•
WILAYAH /
DAERAH : Tidak hanya ditingkat propinsi, namun juga kabupten/kota, kecamatan dan desa-desa
KEDUDUKAN GBI di PGI, PGPI & PGLII (3 ARAS NASIONAL)
PERAN GBI DI GEREJA ARAS NASIONAL
GBI sebagai Fasilitator
•
Dalam
banyak hal pergerakan gereja-gereja di Indonesia GBI menjadi fasilitator dalam
banyak hal
•
Untuk
kesatuan dan gerakan kebersamaan GBI terlibat dengan eksis
•
GBI
bahkan juga menjadi barometer untuk gereja lain.
GBI sebagai Dinamisator
•
GBI
menjadi penggerak dalam banyak hal, di gereja-gereja, pengembangan layanan kemasyarakatan
•
Contoh: TAGANA (satu-satunya Sinode yang bekerja
sama dgn Dinsos)
•
Indonesia Cerdas,
•
Pelmas (TAGANA)
PENUTUP
¡ GBI adalah gereja Nasional bahkan
Internasional, bukan gereja suku.
Semua suku bangsa berhak dan bisa menjadi anggota GBI
¡ GBI bukan inklusif bagi kelompok tertentu,
namun terbuka bagi seluruh suku bangsa di dunia ini
¡ GBI adalah gereja yang bergerak mewujudkan
amanat agung Kristus, melalui tugas-tugas gerejawi.
¡ Dalam rangka melaksanakan semua fungsi dan
pelayanan, GBI dibingkai dengan:
O Pengurus Pusat (BPH GBI)
O Pengurus Daerah (BPD GBI)
O Pengurus Wilayah (PERWIL)
O Pengurus Lokal (Gembala dan staf jemaat
lokal)
O Semua fungsi dan wewenangnya diatur
menurut Tata Gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar