Rabu, 29 Maret 2017

A L K I T A B



A L K I T A B
MODUL DIKLAT PEJABAT
 


1.       PESERTA DIKLAT HARUS SERIUS MENGIKUTI DIKLAT BUKAN HANYA SEKEDAR IKUT KARENA DIDAERAH LAIN HARUS MEMBAYAR
2.       PENILAIANNYA BUKAN HANYA SEKEDAR HADIR TETAPI KEAKTIFAN
3.       BPD MEMBERIKAN KEPERCAYAAN PENUH KEPADA DIKLAT & PERWIL UNTUK MEMVERIFIKASI PESERTA DIKLAT
DALAM KESEMPATAN INI;
¡  Peserta DIKLAT memahami Alkitab sebagai penyataan Allah yang diberikan kepada manusia.
¡  Peserta DIKLAT memahami proses terjadinya Alkitab sebagai patokan kitab suci yang telah dikanonkan.
¡  Peserta DIKLAT menggunakan Alkitab sebagai patokan dasar dalam kehidupan umat Allah


PEMAHAMAN DASAR
¡  PENGAKUAN IMAN GBI: “Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh ROH KUDUS “.
¡  GBI, mempercayai bahwa ALKITAB adalah PENYATAAN ALLAH
¡  ALKITAB adalah Firman Allah, bukan berisi Firman Allah

Dalam pembahasan ini kita akan memahami beberapa hal:
1.       Penyataan Allah
2.       Alkitab diilhamkan Roh Kudus
3.       Kanon Alkitab
4.       Otoritas Alkitab
5.       Iluminasi dan interpretasi Alkitab
6.       Pemberitaan firman Allah


1.       PENYATAAN ALLAH
Iman Kristen menyatakan bahwa Allah menyatakan diri kepada manusia dengan cara:
a)      PENYATAAN PROGRESIF
b)      PENYATAAN UMUM DAN KHUSUS
Dengan penyataan Allah, manusia mampu mengenal Dia.

PENYATAAN PROGRESIF
¡  Penyataan Progessif (PROGRESSIVE REVELATION) artinya secara bertahap Allah menyatakan diri dan tujuan penebusanNya hingga mencapai kepenuhan dalam Kristus.
¡  Pada mulanya Allah melakukan penyataan melalui sejarah orang Ibrani, hingga tiba pada puncaknya melalui dan di dalam Yesus Kristus.

PENYATAAN UMUM DAN KHUSUS
¡  PENYATAAN UMUM (General Revelation), disebut demikian karena diberikan kepada semua manusia.
¡   Pernyataan umum dilakukan dengan dua cara : MELALUI CIPTAAN DAN MELALUI HATI NURANI.
¡  Melalui ciptaan: Allah berbicara kepada manusia melalui seluruh ciptaanNya. Jagat raya menyatakan kemuliaanNya (Maz 19:2)
¡  Melalui Hati Nurani: Allah menciptakan manusia menurut gambarNya (Kej 1:26). Dalam batas-batas tertentu manusia mengenal kehendak Allah bila Allah menyatakan kehendakNya
¡  Rasul Paulus menambahkan bahwa hukum moral Allah ada dalam hati manusia (Roma 2:14-15)
¡  PENYATAAN KHUSUS (Special Revelation), bersifat personal dari satu pribadi ke pribadi lain.
¡   Beberapa cara penyataan khusus, yakni:
1.    Melalui providensia-Nya
2.    Melalui mujizat
3.    Melalui komunikasi dan manifestasi langsung oleh Roh Kudus
4.    Melalui Kristus
5.    Melalui Alkitab

2.       ALKITAB DIILHAMKAN ROH KUDUS
¡  Alkitab diinspirasikan/diilhamkan Allah (Theopneustos). 2 Timotius 3:16 menjelaskan bahwa orang-orang kudus ketika menulis Alkitab, digerakkan Roh Kudus.
¡  Istilah “inspirasi” (theopneustos), dinafasi Allah menggambarkan proses terjadinya Alkitab merupakan karya Roh Allah yang kreatif.
¡  Karena Alkitab dinafasi Allah, maka sepenuhnya dapat dipercaya  untuk iman dan kehidupan.

Beberapa Makna Penting
1.       Reliabel dan Infalibel
        GBI Sepenuhnya menerima 66 buku dalam Alkitab diilhamkan oleh Allah. Wahyu Allah ini dapat dipercaya (reliable revelation of God). Tidak mungkin salah. Istilah lain digunakan adalah Inerrancy (Alkitab tanpa salah), memberikan penekanan kemutlakan Alkitab.
2.    Inspirasi Seutuhnya (Full Inspiration)
Inspirasi seutuhnya maksudnya bahwa Roh Kudus membimbing para penulis dengan buah pikiran (ide-ide) yang dikehendaki Allah termasuk pemilihan kata-kata.
Ini bukan berarti bahwa penulis Alkitab passif tetapi Roh Kudus  menggunakan berbagai kemampuan dan latar belakang penulis untuk menuliskan Alkitab.

3.       KANON ALKITAB
§  Kata “kanon” dari bahasa Gerika diartikan tongkat  pengukur, biasa dipakai untuk norma atau standar menilai sesuatu (2 Kor 10:13,15; Gal 6:16)
§  Abad ke-2 Kekristenan telah mengerti pemakaian kanon sebagi buku-buku sumber doktrin dan aturan standar hidup.
§  Jadi Kanon Alkitab berarti semua buku dalam PL dan PB diyakini sebagai Firman Allah, dan  diilhamkan oleh Roh Kudus.
§  Kanon Alkitab juga dikaitkan dengan Otoritas Alkitab, dimana setelah terjadi proses kanonisasi Alkitab (PL dan PB) diakui otoritasnya oleh gereja.
§  Sampai dengan saat ini KANON ALKITAB, mengakui  39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru.
§  Yang memberikan otoritas pada Alkitab, bukan pengakuan gereja namun ROH KUDUS.


4.       OTORITAS ALKITAB
¡  Karena Alkitab adalah FIRMAN ALLAH maka Alkitab memiliki otoritas yang dari Allah
¡  Otoritas Alkitab berarti :
1.       Alkitab tidak mungkin salah
2.       Alkitab adalah penyataan Allah
3.       Alkitab mencapai maksud dan tujuan utamanya yaitu keselamatan manusia
4.       Alkitab menjamin Allah mau dan berkuasa memenuhi segala janji yang tertulis didalamnya
5.       Alkitab adalah cukup. Alkitab tidak perlu ditambah atau pun dikurangi
6.       Alkitab adalah terang. Dengan hidup sesuai Alkitab manusia tidak akan berjalan dalam kegelapan. Ia tak perlu meraba-raba untuk mencari kehidupan yang baik.

5.       ILUMINASI DAN INTERPRETASI ALKITAB
Untuk memahami  Alkitab Roh Kudus memberi iluminasi (menyinari dan memberikan terangNya) sehingga dapat dimengerti manusia.
Para pembaca dan penafsir Alkitab harus bergantung kepada Roh Kudus, untuk mengerti Alkitab.

ILUMINASI ALKITAB
¡  Kebenaran ilahi dapat datang kepada kita melalui Iluminasi (Roh yang memberikan penerangan). Karena itu Firman dan Roh tidak dapat dipisahkan.
¡  Salah satu yang dikerjakan Roh Kudus sehubungan dengan firman Allah, yakni menuntun kita dan membimbing kita untuk mengerti teks Alkitab
¡  Tanpa Roh Kudus huruf-huruf dalam Alkitab hanyalah merupakan huruf mati. Roh lah yang memberi kehidupan, kuasa dan terang pada firmanNya
¡  Roh Kudus berperan sebagai guru dan pewahyu agung yang menyingkapkan kebenaran Alkitab. Berdasarkan pada hal ini, setiap pengkhotbah harus mengedepankan peran Roh Allah yangmemberikan pengertian ilahi pada apa yang akan di khotbahkan.

TAFSIR ATAU INTERPRETASI
¡  Untuk mengerti dan memahami isi Alkitab, kita harus belajar menafsirnya. Namun perlu diingat tidak ada satu metode penafsiran yang baik, jika tidak melibatkan Roh Kudus.
¡  Pengalaman akan ILUMINASI dan melakukan INTERPRETASI, dalam koridor pimpinan Roh Kudus, akan menolong kita memahami Alkitab.
¡  Beberapa prinsip sederhana dalam penafsiran:
1.    Menafsir perikop secara historis  mempelajari konteks tempat, waktu, maksud penulis dan maknanya pada pembaca pertama
2.    Menafsir perikop secara gramatis, berusaha mengerti makna kata-kata yang digunakan, konstruksi kalimat dan tatabahasa penulis.
3.    Menafsir perikop secara kontekstual, mempelajari konteks luas dimana suatu perikop diletakkan. Kita membandingkan dengan perikop lain di suatu teks lain
4.    Mempelajari hasil tafsiran dari penafsir yang percaya akan otoritas Alkitab dan ditandai dengan integritas pribadi dan kehidupan spiritual yang dalam.

6.       PEMBERITAAN FIRMAN ALLAH
§  Kita harus meyakini bahwa salah satu tugas umat Allah adalah memberitakan Kerajaan Allah dengan segala kebenarannya, seperti yang dicatat dalam Alkitab
§  Hasil iluminasi dan interpretasi yang diilhamkan ROH KUDUS, harus kita ajarkan dan beritakan kepada umat Tuhan

¡  Prinsip pemberitaan Firman Tuhan yakni:
1.       Harus menyatakan dengan tegas apa yang diajarkan oleh Alkitab.
2.       Jangan menambah atau mengurangi sesuatu dari dan ke Alkitab (Wahyu 22:18)
3.       Hati-hatilah jangan menjadi pengajar-pengajar sesat.


PENUTUP
¡  Alkitab adalah dasar iman orang Percaya, tanpa Alkitab kita tidak mungkin mengerti rencana keselamatan Allah bagi dunia ini
¡  Alkitab harus kita jadikan buku dan pedoman hidup, kapan pun dan dimana pun kita berada
¡  2 Tim 3:16, Alkitab bermanfaat mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dlm kebenaran.

Pertanyaan diskusi
1.       Jelaskan tentang OTORITAS ALKITAB?
2.       BAGAIMANA KEDUDUKAN ALKITAB DIDALAM HIDUPMU?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A L L A H

A L L A H MODUL DIKLAT PEJABAT   TUJUAN PENGAJARAN •       Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep dan keberadaan Allah...