Rabu, 29 Maret 2017

A L L A H



A L L A H
MODUL DIKLAT PEJABAT
 


TUJUAN PENGAJARAN
      Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep dan keberadaan Allah berdasarkan Alkitab
      Peserta DIKLAT mampu menjelaskan sifat dan atribut Allah serta menghubungkannya dengan kehidupan pelayanan
      Peserta DIKLAT mampu membangun pengajaran yang benar tentang Allah berdasarkan Alkitab.

KEBERADAAN ALLAH
      Ada dua golongan yang memahami tentang keberadaan Allah :
-          Yang MENGAKUI dan
-          yang MENYANGKAL keberadaan ALLAH.
      Kelompok yang menyangkal keberadaan Allah disebut golongan atheis, yang terdiri atas 2  jenis :
-          Atheisme Teoritis dan
-          Atheisme Praktis

      Atheisme teoritis : Menyangkal adanya Allah berdasarkan argumentasi-argumentasi rasional.
      Atheisme praktis:  Menyangkal adanya Allah di dalam prakterk perbuatan hidup mereka. Mereka hidup seolah-olah Allah tidak ada (hidup tanpa Allah: Mazmur 10:4; 14;1; Efesus 2:12)

      Disamping ada yang menyangkal keberadaan Tuhan, ada juga upaya untuk membuktikan adanya Tuhan dengan menggunkan RASIO.
      Argumentasi Kosmologis (sebab akibat): Segala sesuatu yang ada dibumi ini pasti ada sebab-sebabnya. Tuhan dianggap sebagai sebab yang pertama
      Argumentasi Teleologis, beranggapan bahwa  dalam alam semesta ada suatu keteraturan, maka sudah pasti ada yang mengatur yakni Tuhan.
      Argumentasi Ontologis : di dalam tiap orang terdapat kesadaran tentang Allah, karena itu Allah pasti ada.
      Argumentasi Moral : di dalam diri manusia terdapat kesadaran moral (tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik). Kesadaran itu datangnya dari Tuhan.

KELEMAHAN TIAP PANDANGAN

N0
PANDANGAN
KELEMAHANNYA
1
ARGUMENTASI  KOSMOLOGIS
BILA SEGALA SESUATU ADA SEBABNYA, TENTU TUHAN JUGA ADA SEBABNYA
2
ARGUMENTASI
TELEOLOGIS
BELUM DAPAT MEMBUKTIKAN TUHAN YANG MENGATUR ALAM SEMESTA
3
ARGUMENTASI ONTOLOGIS
APA YANG DIPIKIRKAN OLEH MANUSIA BELUM TENTU ADA
4
ARGUMENTASI MORAL
ANGGAPAN TERHADAP NORMA-NORMA YANG BAIK  DAN BURUK TIDAK SEKALI SAMA UNTUK SETIAP MASYARAKAT


SIFAT-SIFAT ALLAH
Sifat-sifat Allah dibagi 2 bagian :
1.      Sifat-sifat Allah di dalam KebesaranNya (Attributes of Greatness)
2.      Sifat-sifat Allah di dalam KebaikanNya (Attributes of Goodnes)

1.      SIFAT-SIFAT ALLAH DALAM KEBESARANNYA
Dalam kebesaranNya, kita menemukan 4 hal tentang sifat Allah:
-          Pertama, ALLAH sebagai ROH
-          Kedua, ALLAH sebagai PRIBADI
-          Ketiga, ALLAH sebagai ALLAH YANG HIDUP
-          Keempat, ALLAH sebagai ALLAH YANG TIDAK TERBATAS

      ALLAH sebagai ROH: Allah bukanlah sesuatu yang bersifat fisik (Yoh 4:24; I Tim1:17, 6:15-16).
      Karena Allah adalah Roh maka ia tidak terikat pada tempat (Yoh 4:21; Kisah 17:24)
      Doktrin Alkitab tentang Allah sebagai roh, sekaligus merupakan sanggahan thd praktek pemujaan berhala/alam
      ALLAH sebagai PRIBADI: sebagai pribadi Allah mempunyai perasaan, kehendak, kesadaran dan dapat memilih /berhubungan dengan pribadi lain.
      Alkitab memberikan penjelasan, bahwa sebagai pribadi Allah  memiliki nama, bukan sekedar untuk menunjukkan identitas tetapi sebagai alamat penyembahan (Kej 4:26; 12:8), nama itu harus dihormati (Kel 20:7)
      ALLAH sebagai ALLAH YANG HIDUP: Allah mempunyai hidup bukan dari luar dirinya melainkan dari dalam diriNya sendiri (Yoh 5:26)
      Perbedaanya dengan semua yang hidup di alam semesta bahwa Allah hidup tidak membutuhkan faktor-faktor penunjang (seperti: udara, air, ozon) untuk hidup (Baca Kis 17:24-25)

ALLAH TIDAK TERBATAS: Ketidakterbatasan Allah dapat dilihat dari beberapa sudut:
1.      Allah tidak terbatas oleh ruang/tempat (OMNIPRESENCE) Dia hadir disemua tempat (1 Raja 18:27)
2.      Allah tidak terbatas oleh waktu (Maha Kekal), Allah sudah ada sebelum waktu ada dan juga akan ada sekalipun waktu tidak ada lagi (Mazmur 90:1-2)
3.      Allah tidak terbatas pengetahuanNya (Omniscience/Maha Tahu) band Matius 10:29-30; Ibr 4:13. Selain maha tahu ia juga Maha Bijaksana (Maz 147:5)
4.      Allah tidak terbatas kekuasaanNya (Omnipotance/Maha Kuasa). Nama El-Shaddai hendak menunjukkan hal ini (Kej 17:1; 18:14; Mark 4:35-41)
Allah tidak berubah (Maz 102:26-28; Mazmur 33:11; Yak 1:17) Allah tidak berubah baik secara kuantitas maupun kualitas.


2.      SIFAT-SIFAT ALLAH DALAM KEBAIKANNYA
Sifat- sifat Allah dalam kebaikannya, antara lain:
a.      Pertama, SUCI/KUDUS. Kesucian ini mengandung dua pengertian:
(1) ada perbedaan antara Allah dengan manusia (transenden) Kej 15:11; I Sam 2:2 dan
(2) Allah terpisah dari segala dosa dan kejahatan/tidak kompromi dengan dosa (Hab 1:13)
b.      Kedua, ADIL. Kesucian Allah berhubungan dengan keadilanNya. Karena Allah Adil, maka ia tidak memandang muka/pilih kasih thd dosa.
         Ia mengecam hakim yang tidak adil (Amos 5:12; Yak 2:1-13). Ia menghukum dosa.
c.       Ketiga , BENAR. Artinya segala keputusan dan hukumNya adalah sempurna (Maz 19:8-9) Ia bertindak sesuai hukum-hukumNya (Kej 18:25;Yer 9:24)
d.      Keempat, KASIH. Ini merupakan sifat Allah yang menonjol. Bahkan Ia adalah Kasih (I Yoh 4:8).
         Kasih Allah bukan saja dinyatakan dalam pemeliharaanNya tetapi juga dalam penebusanNya melalaui kematian dalam Kristus (Yoh 3:16)
         Kasih Allah bukanlah seperti kasih manusia, kita mengenal dengan sebutan KASIH AGAPE.

ALLAH DI DALAM KARYANYA
Dalam  karyaNya kita memahami beberapa hal :
1.      Sebagai Pencipta,
2.      Pemelihara, dan
3.      Pemimpin.

1.      Allah Sebagai Pencipta.  Alkitab diawali dengan suatu kisah tentang penciptaan alam semesta (Kej 1-3), disebutkan bahwa:
a.      Pertama, Alam semesta tidak terjadi dengan sendirinya, tapi karena Tuhan.
b.      Kedua, Tuhan satu-satunya yang berkuasa sedangkan mahkluk lainya merupakan ciptaanNya.
c.       Ketiga, Tuhan menciptakan dunia dan segala isinya baik adanya
d.      Keempat, tujuan Tuhan menciptakan dunia adalah untuk kemuliaan namaNya (Maz 19:2; Roma 11:36b )

2.      Allah sebagai Pemelihara, setelah Allah menciptakan dunia ini Allah memeliharanya. (Neh 9:6; Maz 36:7b; Kis 17:28; Yoh 5:17)

3.      Allah sebagai Pemimpin, Allah tidak hanya memelihara, namun sekaligus juga mengarahkan dan memimpin sejarah dunia.  Dalam PL digambarkan secara langsung maupun tidak (Hk 3:1; Yes 10:5; 45:1. Ez 1:1)

ALLAH TRITUNGGAL
      Manusia hanya dapat mengenal Allah jika Ia menyatakan diriNya kepada manusia, Allah menyatakan diriNya sebagai ALLAH TRITUNGGAL (tiga pribadi dalam satu): Bapa, Anak, Roh.
      Fakta Alkitab: Kej 1:26; 1:2; 6:3; Matius 3:16-17;Yoh 14:16-17; II Kor 13:13; Efesus 2:18; 3:2-5; dll)
      Alkitab menandaskan bahwa ALLAH ITU ESA (Ul 6:4; I Kor 8:4; Gal 3:20; Ef 4:6; I Tim 2:5). Kristen secara tegas adalah agama MONOTHEISME.
      Allah menyatakan diri dengan 3 cara yakni sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus.
      Ini tidak boleh dipandang bahwa Allah itu ada TIGA melainkan SATU

Allah Bapa: Allah yang bersemayam di atas kita. Allah yaang daripadaNya bersumber segala sesuatu ( I Kor 8:6). Tegasnya Allah yang terutama sekali Allah sebagai Pencipa/Pemelihara (Mat 6:25-27)
Allah Anak: Allah yang tinggal beserta kita (Immanuel: Mat 1:23), Ia tidak hanya bersemayam jauh di atas tetapi mau tinggal dekat dengan manusia. Tujuannya menyelamatkan manusia yang sdh jatuh dalam dosa.
Allah Roh Kudus: Allah yang diam di dalam kita/bekerja dihati kita ( I Kor 3:16). Allah tidak hanya tinggal berserta manusia pada zamanNya hidup di Palestina tetapi hadir dalam RohNya.

      Oleh Roh inilah manusia dimungkinkan percaya/bertobat pada Kristus, sehingga ia boleh dibebaskan dari belenggu dosa.
ALLAH
BAPA
ROH KUDUS
ANAK
 











PENUTUP
      Ajaran tentang Tritunggal memang sulit dipahami sedalam-dalamnya. Tujuannya bukan untuk memuaskan rasio melainkan untuk menghibur kita bahwa keselamatan dari awal sampai akhir semata-mata pekerjaan Allah Tritunggal saja.
      Allah hanya dapat dikenal melalui Kristus, tanpa Kristus kita mengenal Allah sebagai Allah yang jauh dan menakutkan.

1 komentar:

  1. Shalom saudara-saudari Kristen. Jika kita berbicara tentang keimanan Kristen, akan lebih baik jika kita menelusuri akar Ibrani dari keimanan kita. Sudah pernahkah saudara/I mendengar lantunan Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan Injil Markus 12 ayat 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani sebagai Yesus Kristus ) berikut ini

    Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ”

    Cara mengucapkannya : ” Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad ”

    Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד ” ( barukh Shem kevod malkuto le’olam va’ed ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya. Ini juga termasuk kesaksian. Jika mau mengomentari dipersilakan.
    🕎✡️👁️📜🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️☁️☀️⚡🌧️🌈🌒🌌🔥💧🌊🌬️🏞️🗺️🏡⛵⚓👨‍👩‍👧‍👦❤️🛐🤲🏻🖖🏻🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪🇮🇱⛪

    BalasHapus

A L L A H

A L L A H MODUL DIKLAT PEJABAT   TUJUAN PENGAJARAN •       Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep dan keberadaan Allah...