TEOLOGI GBI TENTANG
KESELAMATAN
MODUL DIKLAT PEJABAT
Ajaran
tentang keselamatan = Soteriologi. Yun: sozo
à menyelamatkan dari
kematian. Ibr: yasa, shalom, salem
à pembebasan oleh Tuhan
(man tidak mampu membebaskan dirinya sendiri).
Dosa
merusak dan mengakibatkan maut. Hanya 4 pasal Alkitab yang abaikan pokok dosa
(Kej. 1-2, Why. 21-22). Kekejaman dosa
menyebabkan keselamatan sangat penting.
Keselamatan
berdasarkan Anugerah (kasih karunia) Allah. Ibr: khen, khesed. Yun: kharis –
pemberian cuma-cuma Allah kepada manusia yang sebetulnya tidak layak untuk
menerimanya
Keselamatan
= anugerah Allah yang diterima oleh iman
# amal manusia (Ef. 2:8-10).
Agama
= usaha manusia untuk mencapai Allah (melalui amal, dll.) tapi Anugerah = usaha
Allah mencapai manusia. Yoh. 15:16.
Perbuatan
baik adalah bukti/buah keselamatan, bukan syarat keselamatan.
Orang
percaya harus yakin akan keselamatan-nya
# anggap Allah penipu (I Yoh. 5:10-13).
Dasar keyakinannya: a) Firman Allah (bukti obyektif). b)
Kesaksian Roh Allah (bukti subyektif)
Rm. 8:16. c) Buah iman (kekudusan).
Bila
orang percaya jatuh lagi dalam dosa: mengaku dosa agar diampuni Allah (I Yoh 1:9) # terima Yesus
lagi (Ibr. 13:5b) or dibaptis ulang!
Akibat: Allah
kembalikan sukacita
keselamatan (Mzm. 51:14),
persekutuan dgn Allah dipulihkan.
Keselamatan
bisa hilang? Calvin: No. Armius: Yes.
Konsep
pilihan (Election) - predestinasi: ditetapkan sebelumnya. Efesus 1:4-6.
Allah
telah memilih orang yang akan diselamatkan sebelum dunia dijadikan. Penetapan itu berdasarkan apa: Kedaulatan-Nya
atau kemaha-tahuan-Nya?
CALVINISME
|
ARMINIANISME
|
1. Total depravity of
man. Dosa à kerusakan total, man tak
berdaya meres-poni panggilan Allah.
|
1. Walau sudah berdosa, oleh
anugerah man masih bisa meresponi panggilan Allah (percaya). Mat. 11:28.
|
2. Unconditional election.
Allah memilih orang yang akan selamat tanpa syarat, karena kedaulatan-Nya à
“mau-mau-Nya Tuhan”
|
2. Allah memilih karena Ia
tahu dari kekal siapa yang akan meresponi panggilan –Nya (percaya kepadaNya)
|
3. Limited Atonement.
Kristus mati hanya menebus orang pilihan-Nya saja.
|
3. Penebusan Kristus tak terbatas, tersedia
bagi semua orang yang mau menerima-Nya.
|
4. Irrisistable grace.
Anugerah keselamatan tak dapat ditolak oleh orang yang telah ditetapkan-Nya.
|
4. Manusia punya
kehendak bebas untuk menerima atau
menolak anugerah Allah.
|
5. Perseverence of the saint
– orang yang telah dipilih untuk selamat tidak akan kehilangan keselamatan.
|
5. Orang masih bisa
kehilangan keselamatan. Keselamatan kekal bersyarat: tetap tinggal dalam
Kristus.
|
Kita
harus jaga KESEIMBANGAN antara kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia.
Penetapan
Allah itu karena kedaulatan atau kemaha-tahuan-Nya? Solusi/jawabannya: Allah tidak dibatasi waktu. Saat Dia memilih
siapa yang selamat karena kedaulatan-Nya, saat itu juga Allah sudah tahu siapa
manusia yang akan menggunakan kehendak bebasnya untuk meresponi panggilan-Nya
(percaya).
Keberatan
tentang pandangan “sekali selamat, tetap selamat”:
1.
Mengakibatkan fatalisme (manusia seperti
boneka), semua sudah ditentukan (bukan hanya diketahui oleh Tuhan).
2.
Mengakibatkan kelalaian dalam perilaku. Apapun
dosa yang saya lakukan, saya tetap selamat
X lahir baru – tidak biasa hidup
dalam dosa tapi hidup kudus)
3.
Mengurangi semangat penginjilan. Kalau bukan
orang pilihan tidak akan selamat walaupun diinjili ribuan kali X . . .
Ayat
peringatan keras dalam Alkitab:
O
Lukas
12:10 Siapa menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni dosanya.
Tahapan:
mendukakan, memadamkan, mendustai, menentang dst. sampai “point of no return”,
hati keras tak ada penyesalan.
Allah tidak mengampuni karena orang itu tidak pernah
minta ampun untuk selamanya.
- Ibr. 6:4-6 Orang yg diterangi hatinya,
menge-cap karunia sorgawi, mendapat bagian dalam Roh Kudus, tp murtad lagi tak mungkin dibarui
- 2 Tim.
2:12 Jika kita menyangkal, Dia pun akan menyangkal
kita.
-
Wahyu
3:5. Dihapus dari kitab
kehidupan. Berarti pernah ditulis.
•
Jaminan keselamatan itu kondisional
(bersya-rat): harus tinggal dalam
Kristus (Yoh. 15:5-6, Rm. 11:19-24). Kerjakan keselamatan – Allah yang
mengerjakan dari dalam. Fil. 2:12-13.
•
Sekali selamat tetap selamat, asal setia! Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan
menang, yaitu mereka yg terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia (Why.
17:14).
Tujuan
akhir keselamatan bukan masuk sorga, tapi mengenal Allah Bapa dan Yesus. Yoh.
17:3 à
serupa dengan Kristus (Rm. 8:29), sempurna roh, jiwa, tubuh (I Tes. 5:23).
Keselamatan
mencakup 3 dimensi waktu:
1.
Lampau.
Kita sudah diselamatkan dari hukuman dosa. Justification.
2.
Kini. Kita sedang diselamatkan dari kuasa
dosa. Sanctification.
3.
Yang akan datang. Kita akan diselamatkan dari
adanya dosa. Glorification.
Orang
percaya akan menghadap tahta pengadilan
Kristus/bema (2 Kor. 5:10) à
bukan tentukan keselamatan (Rom. 8:1) tapi pahala,
bagi yang melayani dengan tulus. Yang
melayani tak tulus tetap selamat tapi kehilangan pahala 1 Kor 3:10-15
Orang
yang percaya Yesus sejak masa kecilnya (spt Timotius) atau beberapa jam sebelum
meninggal (spt penjahat di sebelah salib Yesus) sama-sama diselamatkan. Apa bedanya?
à ada perbedaan pahala di Sorga dan hukuman
di neraka (I Kor 15:40-41, Luk
12:47-48, Mat 11:22-24)
Pahalanya
= mahkota à
memerintah bersama Kristus (Why. 22:5) di bumi baru (Why. 21:1-3). Ibukotanya:
Yerusalem baru.
Bagaimana
dengan keselamatan orang pada zaman PL sebelum Kristus lahir? Mereka dibenarkan karena iman kepada Allah
yang berjanji bahwa akan datang sang Juruselamat (Kej. 3:15 proto
evangelium). Kej. 15:6. Kita percaya
kepada Mesias yang sudah datang, yaitu Yesus Kristus.
Apakah
suku terasing yang tidak dengar Injil bisa selamat dengan suara hati atau
karena melakukan hukum Taurat? (Rom. 2:14-16)
Kita
yakin Yesuslah satu-satunya jalan keselamatan (Yoh 14:6). Orang tidak
diselamatkan karena Taurat, hati nurani, amal kebaikan, ketidaktahuan, dll.
Gal. 2:16.
Tapi
Allah adil, orang dihukum karena menolak keselamatan # karena tidak tahu.
Selalu ada peringatan-Nya (seperti zaman Nuh;
Yeremia khotbah 40 tahun walau tidak ada yang bertobat).
Sejak
PL Tuhan janji bahwa 0rang yang mencari Dia dengan segenap hati akan
menemukan-Nya (Ul. 4:29), seperti yang terjadi di PB dengan Kornelius (Kis.
10:4-5, 34-36). Sayangnya, orang tidak mencari Allah (Rm. 3:11), sebaliknya
manusia menyembah berhala sehingga mendatangkan hukuman (Rm. 1:18-23).
Adakah
keselamatan setelah kematian? Apakah
Yesus memberitakan Injil kepada roh orang mati sehingga mereka
diselamatkan? (I Pet. 3:19-20).
Memberitakan
Injil (Yun: kerusso = to proclaim # to evangelize). Yesus menunjukkan mereka patut dihukum karena
telah menolak kesaksian Nuh, pemberita kebenaran itu (2 Pet 2:5). GBI
percaya tidak ada kesempatan selamat setelah kematian. Ibrani 9:27 – setelah mati dihakimi #
diinjili.
GBI
menolak ajaran tentang penginjilan kepada arwah. Selain tidak Alkitabiah, ini akan menyebabkan
kesesatan lain, mis: berdoa di kuburan dan meminta keselamatan bagi anggota
keluarga yang belum percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar