KEKUDUSAN
MODUL DIKLAT PEJABAT
TUJUAN PENGAJARAN
•
Peserta
DIKLAT memahami arti dari kekudusan
•
Peserta
DIKLAT memahami kekudusan sebagai bagian dari keselamatan
•
Peserta
DIKLAT memahami penolong dalam kekudusan
•
Peserta
DIKLAT memahami berbagai aspek kekudusan
PEMAHAMAN DASAR
PENGAKUAN IMAN GBI: “Penyucian
hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya dalam darah Yesus Kristus, yang
dikerjakan oleh kuasa Firman Allah dan Roh Kudus. Karena kesucian itu asas dan
prinsip hidup umat Kristen “.
•
Dalam sesi ini akan dibahas:
A.
Arti
Kekudusan/Kesucian
B.
Kekudusan
termasuk Bagian Keselamatan
C.
Penolong
atau Sarana dalam Proses Kekudusan
D.
Beberapa
Aspek Kekudusan
A. ARTI KEKUDUSAN
•
Dalam
Perjanjian Lama, kata kudus diterjemahkan dari akar kata Ibrani Qadas yang
berarti dipisahkan untuk keperluan khusus atau tujuan khusus yang berkaitan
dengan rencana Tuhan (Im 20:26), misalnya:
1.
Semua
anak sulung dipisahkan untuk melayani Tuhan sebelum dipilih suku Lewi (Kel
13:2)
2.
Harun
dan anaknya untuk pelayanan imamat (Kel 28:41)
3.
Tabernakel
dan alat-alatnya (Kel 30:29; Im 8:10)
•
Dalam
bahasa Yunani Perjanjian Baru, kata kekudusan diambil dari kata HAGIASMOS, yang
artinya terpisah dari yang duniawi, dari yang tercemar
•
Menurut
William Barclay, Roma 6:22 kalimat yang mengatakan “membawa kamu pada
pengudusan (HAGIASMOS).” “ASMOS” dinyatakan bukan dalam bentuk selesai. Jadi
menunjukan suatu proses menuju kesucian untuk mencapai artikulasi karakter
kudus setelah mendapat status dinyatakan kudus dalam Kristus adalah merupakan
proses yang terus menerus.
•
Pengudusan
merupakan akibat dan kelanjutan dari lahir baru, hanya bedanya kelahiaran baru
diterima pada saat orang bertobat dan menerima Yesus, pengalaman yang segera
terjadi saat itu (A Single Crisis Experience), sementara pengudusan
adalah pergumulan sehari-hari bagaimana kita memberi kesediaan agar Allah
memerintah hidup kita, untuk menggantikan dosa yang dahulu memerintah kita
B. KEKUDUSAN TERMASUK BAGIAN KESELAMATAN
•
Untuk
menjelaskan uraian hubungan keselamatan dengan kekudusan, kita bisa mengikuti
diagram di bawah ini
•
Garis horizontal di atas
(1-4-5) menggambarkan posisi Allah yang kudus dan benar namun penuh kasih
•
Garis horizontal di bawah
(2-3-6) adalah posisi manusia setelah jatuh diperhamba dosa dan kebinasaan
•
Garis vertikal (1-2)
menggambarkan peristiwa sesaat ketika manusia melanggar perintah Tuhan, maka
buah yang dilarang, diusir dari Taman Eden dan kehilangan kemuliaan Allah, dan
karena pelanggaran satu orang, semua orang telah jatuh dalam kuasa maut (Rom
3:23; 5:15b)
•
Garis diagonal (1-3)
menggambarkan gerak degradasi (kemerosotan) martabat dan moral manusia yang
semakin menurun seturut dengan perjalanan sejarah kehidupan
•
Garis veritkal (3-4)
menggambarkan peristiwa pada saat manusia bertobat menerima dengan iman karya
keselamatan Yesus pada saat itu ia mendapat status dibenarkan, dikuduskan dlam
Kristus, diberikan kuasa menjadi anak Allah dan diberi hak (mendapat akses)
menghampiri Allah. Ini baru awal pengalaman keselamatan.
•
Garis diagonal (3-5)
menggambarkan proses keselamatan dan pertumbuhan setelah mendapat status
(dinyatakan) kudus-justification, harus mengaktualisasi karakter kudus dalam
hidup sehari-hari (proses sanctification) Band Rom 8:29
•
Dan klimaksnya pada saat Yesus
datang kembali digambarkan garis vertikal (5-6) pada sekejab mata sesaat kita
kan diubah menjadi seperti Yesus (I Yoh 3:2, ; 1 Kor 15:52; Ibr 9:28). Bagi
yang menang sampai akhir akan mewarisi kemuliaan bersama Yesus, tahta Yesus
akan menjadi tahta kita (Why 3:21)
C.
PENOLONG ATAU SARANA DALAM PROSES KEKUDUSAN
1.
Firman Tuhan
Karya
Firman Tuhan yang membantu proses pengudusan hidup diuraikan dalam 2 Tim
3:16-17
“Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap
perbuatan baik.”
2. Roh Kudus
• Sebenarnya Roh Kudus dan Firman, dua hal yang tidka dapat dipisahkan, Roh
Tuhan bekerja lewat FirmanNya dengan memberi pencerahan ke dalam hati sehingga
impartasi kebenaran Firman Tuhan memampukan kit aberjalan dalam kekudusan.
Pengudusan adalah hasil karya Roh yang sudah ada di dalam kita dan bekerja sama
dengan kerelaan atau kekemerdekaan kita untuk taat dna kesediaan agar Roh
memerintah kita (Rom 8:9; 7:6; 2 Kor 3:17)
• Dalam Galatia pasal 5 menjelaskan tentang adanya pergumulan atau
pertentangan antara daging (sifat mansuia lama yang berdosa) dengan Roh,
namun selama orang percaya mau memberi
dirinya untuk dipimpin Roh, ia tidak akan dikalahkan oleh godaan-godaan dan
dengan demikian akan mencapai tujuan keselamatan (kemerdekaan) yaitu untuk
melayani sesama dengan penuh kasih (Gal 5:13)
D. BEBERAPA ASPEK KEKUDUSAN
1. Kekudusan karena tujuan
panggilan (pilihan)
Di dalam Kristus kita dikuduskan, dipisahkan dari dunia
untuk satu tujuan (Kis 9:13; Rom 8:27; 1 Kor 1:2: 6:1). Orang-orang percaya
memiliki tugas moral, yaitu mengaktualisasi karakter kudus. “Dan yang dipanggil
menjadi ornag-orang kudus” (I Kor 1:2)
2. Pengalaman Batiniah
•
Alkitab juga menjelaskan bahwa
kekudusan lebih dari status atau posisi baru manusia di hadpaan Allah tetapi
juga meliputi sesuatu yang terjadi di dalam hati, yaitu Tuhan mulai mengimpartasikan
kekudusan Kristus di dalam hati orang percaya dimulai dengan
kelahiran baru
•
Aktualisasi kekudusan yang
dimulai dari kelahiran baru menyatukand iri dengan kematian dan kebangkitan
Yesus (rom 6:1-23). Mati dari hidup (manusia) yang lama dan bangkit dalam
manusia baru. Orang percaya yang memiliki komitmen untuk taat kepada Yesus
adlah bukti bahwa ia telah memiliki proses pengudusan di dalam hati.
3. Karya Allah
•
Firman Tuhan menjelaskan bahwa
kekudusan adalah karya Allah. “semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya...” (1 Tes 5:23)
•
Doa Yesus kepada Bapa supaya
mereka dikuduskan dalam kebenaran (Yoh 17:17). Bapa bersama Yesus Kristus
terlibat dalam pengudusan, namun Alkitab banyak menjelaskan bahwa peranan
pengudusan dilakukan melalui Roh Kudus (1 Pet 1:2). Roh Kudus tidak hanya
memulai dan kemudian membiarkan kita berjalan sendiri. Rasul Paulus mengatakan:
“hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging” (Gal 5:16)
•
Jadi. Tuhan mengubahkan kita
melalui persekutuan yang terus menerus dengan Tuhan dalam Roh Kudus sampai kita
menjadi serupa dengan Kristus (2 Kor
3:18) dan mengeluarkan roh (Gal 5:22) sebagai bukti perubahan hati kita
4. Orang percaya harus
mengerjakan bagiannya
•
Kekudusan adalah karya Allah
dan juga upaya manusia. Pekerjaan Roh dalam pengudusan adalah hal yang sangat
penting, namun tanpa respon orang percaya yang berupa upaya mengaktualisasi
dalam rekalita hidup sehari-hari, maka pengudusan gereja tidak dapat terwujud
•
Kita tidak bisa fasif dan
membiarkan Roh Kudus mengerjakan semuanya karena proses pengudusan tidak
memposisikan kita sebagai robot yang disetelh hanya bisa berbuat baik dan tidak
bisa berbuat salah atau jahat (band Kel 31:31; Bil 11:18; Fil 2:12; Ibr 12:14)
•
Untuk mencapai proses itu ada 2
hal yang harus di aktualisasi dalam pengalaman proses pengudusan
a. Hal-hal yang harus ditinggalkan (dibuang, dimatikan) - sisi negatif
Walaupun dalam Kristus kita sudah lahir baru,
bukan berarti manusia lama (daging, sarx-Gerika) sudah mati, masih ada. Rasul
Paulus dalam 2 Kor 10:3 berkata: Memang kami masih hidup di dunia (gerika sarx,
daging, manusia lama), tetapi kami tidak berjuang secara duniawi (sarx).
Itulah sebabnya ornag percaya terpanggil untuk
mematikan daging, manusia lama dengan kuasa Roh (Rom 8:13; Gal 5:16-21) juga
untuk menanggalkan tabiat manusia lama (Ef 4:22; Kol 3:5-9)
b. Hal-hal yang harus dikenakan – sisi positif
Hidup untuk kebenaran berarti diserahkan
(diabdikan) untuk kekudusan. Sisi positif ini adalah memelihara kesetiaan kepada
Tuhan dan hidup yang membuahkan karakter Kristus. Gaya hidup ini harus ditopang
oleh hati yang penuh komitmen dan kehausan akan kebenaran. Yesus mengatakan:
berbahagialah orang yang lapar dan harus akan kebenaran (mat 5:6; 6:33)
Bagaimana supaya hal tersebut terlaksana,
perhatikan beberapa saran di bawah ini:
1. Hidup penuh dengan Roh Kudus (ef 5:18, Rom 8:14)
2. Tunduk pada disiplin Allah (Ibr 12:5-11)
3. Pelihara persekutuan dengan Tuhan (Yoh 15:4)
4. Pelihara persekutuan dengan sesama orang percaya (Ef 4:15-16)
5. Tingkatkan penyerahan di dalam kehidupan doa (Mat 6:5-15; Kol 4:2)
6. Tingkatkan penyerahan dan dispilin diri (Luk 9:23; 2 Tim 2:3-6)
TERIMA KASIH
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar