Rabu, 29 Maret 2017

GEREJA



GEREJA
PENGAJARAN DASAR 13
 


TUJUAN PENGAJARAN
O     Peserta DIKLAT memahami konsep Gereja-gereja tentang Perjamuan Kudus
O     Peserta DIKLAT memahami Dasar Alkitab dan makna teologis dari Perjamuan Kudus
O     Peserta DIKLAT mampu menerapkan makna Perjamuan Kudus dengan benar dalam pelaksanaannya.

A.      PENGERTIAN GEREJA
Pelayan Tuhan, kususnya pendeta perlu memahami secara mendalam tentang GEREJA. Mengapa? Karena Gereja merupakan medan dimana kita melayani.
Istilah gereja (Church, Inggris) berasalah dari Igreja (Portugis) dan Kuriake (Yunani) yang artinya “kepunyaan Allah”.
Kata lain yang digunakan adalah “Ekklesia” (Yunani = Jemaat) dan  “Qahal” (Ibrani = dipanggil keluar dari kegelapan dosa dan masuk dalam terang Allah).

PERBANDINGAN ANTARA GEREJA YANG KELIHATAN  dengan GEREJA YANG TIDAK KELIHATAN

GEREJA YANG KELIHATAN
GEREJA YANG TIDAK KELIHATAN

O     Anggota: orang yang telah diselamatkan dan masih hidup.
O     Meliputi gereja-gereja local
O     Berbeda-beda dalam denominasi
O     Bagian dari tubuh Kristus
O     Berbeda dalam system pemerintahan gereja

O     Anggota: Orang-orang yang telah diselamatkan dari segala zaman, yang masih hidup dan yang sudah mati.
O     Hanya ada gereja yang universal
O     Bukan merupakan sebuah denominasi
O     Tubuh Kristus seluruhnya
O     Kristus satu-satunya Kepala Gereja.

B.      HUBUNGAN KRISTUS dengan GEREJANYA

O     KRISTUS

GEREJA

O     AYAT

1.       Kepala/Batu Penjuru
2.       Tunangan
3.       Mempelai   Pria
4.       Pemilik
5.       Gembala
6.       Anak Sulung
7.       Imam Besar
1.       Tubuh/Bangunan Bait Allah
2.       Perawan Suci
3.       Mempelai Wanita
4.       Umat kepunyaan
5.       Domba Allah
6.       Anggota keluarga
7.       Umat Allah
1.       Kol 1:18;  Ef 2:20-21
2.       2 Kor 11:2
3.       Wah 21:9
4.       Tit 2:14
5.       1 Pet 5:2-4
6.       Ef 2:19; Kol 1:18
7.       Ibr 4:14; 1 Pet 2:9

C.      SIFAT-SIFAT GEREJA

GEREJA MEMILIKI 4 SIFAT, yaitu:

1.       ESA. 
Beberapa ayat dalam Alkitab, seperti: Yoh 17:21; Ef 3:3-6 menegaskan pentingnya kesatuan dan keutuhan gereja. 1 Kor  3:1-9 menegaskan bahwa Tuhan tidak menghendaki perpecahan. Ke-Esa-an gereja harus kita pahami dan wujudkan dalam hal:
1.1. tidak boleh memiliki anggapan bahwa gereja kita paling benar dibandingkan gereja lain
1.2. miliki prinsip yang Alkitabiah seperti Ef 3:3-6

2.       Kudus.
Kudus artinya: dipisahkan,  disendirikan atau dikhususkan untuk kemuliaan Tuhan. Kekudusan Gereja bukan usaha manusia, tapi karya Kristus yang menguduskan orang percaya melalui darahNya. Kekudusan gereja terjadi sebagai hasil persekutuan pribadi dengan Tuhan Yesus dan persekutuan sesama seiman. 

Ada 2 bentuk pengudusan:
Pertama       =  Anugerah.
Kedua           = Kekudusan aktif
(setelah terima kekudusan, orang percaya harus mewujudkan kekudusan  dalam seluruh aspek hidup). Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja yang menghendaki gerejaNya kudus. Perhatikan ayat-ayat berikut ini!
v  1 Pet 1:16
v  Ef 5:25-27
v  1 Pet 1:9
                               
3.    Gereja yang Rasuli.
Gereja rasuli adalah:
Ø  Gereja dibangun dan bertumbuh di atas dasar pengajaran para rasul.
Ø  Gereja yang dipimpin oleh seseorang yang memiliki karunia rasul dan terlihat dari kesungguhannya menanggapi Amanat Agung (mencari jiwa yang terhilang, menobatkan dan memenagkan mereka bagi Kristus).
Ø  Pro-aktif bertumbuh di bawah kepemimpinan yang visioner dan missioner yang meilihat dan melakukan apa yang Yesus lihat dan lakukan.

4. Gereja yang Am.
v  Gereja harus dipahami sebagai Gereja yang berdampingan dengan sifat gereja yang esa.
v  Gereja yang berarti bersifat universal; menyeluruh dan mendunia, meliputi persekutuan jemaat Tuhan dari segala suku, bangsa, kaum dan bahasa.
v  Merupakan gambaran dari sifat gereja yang terdiri dari banyak anggota dengan satu Kepala yaitu Tuhan Yesus Kristus.

D.      KARAKTERISTIK MENUNJUKKAN CIRI GEREJA SBB:
1.       Memberitakan Firman Allah. Ini adalah tugas penting dari Gereja. Gereja yang tidak memberitakan firman Allah, dia bukan gereja. Selain memberitakan, maka gereja harus memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan.
2.       Melaksanakan Sakramen, yaitu Baptisan dan Perjamuan Kudus.
3.       Menerapkan diseiplin Gereja. Tujuannya adalah agar jemaat kudus, imannya bertumbuh. Pelaksanaannya harus sesuai dengan firman Tuhan (Mat 18:15-18)


E.       PEMERINTAHAN dalam  GEREJA
Sistem pemerintahan Gereja terdiri dari 3 bentuk, yaitu:
1.       Episkopal.
2.       Presbiterial – Sinodal
3.       Kongregasional.

F.    SISTEM PEMERINTAHAN GBI
Sistem pemerintahan GBI, gembala adalah pimpinan jemaat lokal sebagaimana diatur dalam Tata Gereja GBI (sdh dijelaskan dalam Tata Gereja).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A L L A H

A L L A H MODUL DIKLAT PEJABAT   TUJUAN PENGAJARAN •       Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep dan keberadaan Allah...