Rabu, 29 Maret 2017

ETIKA KEPENDETAAN



ETIKA KEPENDETAAN
GEREJA BETHEL INDONESIA
 


TUJUAN PENGAJARAN
       Peserta DIKLAT memahami berbagai dimensi etika kependetaan di Gereja Bethel Indonesia
       Peserta DIKLAT mampu mengaplikasikan etika kependetaan GBI dengan baik dalam pelayanan
       Peserta Diklat memahami displin dan konsekwensi pelanggaran terhadap etika kependetaan


LANDASAN ETIKA KEPENDETAAN
       Etika kependetaan didasarkan pada Alkitab dan Pengakuan Iman GBI
       Seorang pejabat GBI harus menyadari bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat sesuai dengan citranya serta memiliki hak dan tanggung jawab azasinya
       Tujuan utama Allah dalam karya penebusanNya menyelamatkan manusia(Roma 8:29;Fil 2:5)

       Allah menyatakan kehendaknya melalui Alkitab untuk tujuan keselamatam dan kedewasaan manusia.
       Allah memanggil baginya hamba-hamba yang menjadi kawan sekerjaNya (Ef 4:13-15; I Kor 3:9)
       Seorang pejabat GBI adalah bejana tanah liat, mempunyai tugas mulia memberitakan anugerah Allah kepada manusia (2 Kor 4:1, 5-7)

       Seorang pejabat GBI harus menunjukkan karakter Kristus dalam kepemimpinannya (1 Tim 3:1-13; Mat 5:38-48): Jujur, tulus, integritas dlm pelayanan (Mat 7:21-23)
       Seorang pejabat GBI harus menjangkau semua orang dengan kaih Kristus (Mat 25:31-40; Ibr 13:16; 2Kor 1:3-7)
       Seorang pejabat GBI selalu belajar meningkatkan pengenalannya akan Allah dan kehendakNya ( 1Tim 4:11-16)

       Seorang pejabat GBI harus memelihara keutuhan dan keharmonisan keluarganya (Kej 2:18; 21-25)
       Seorang pejabat GBI hatus melindungi orang-orang yang lemah (Mark 25:39; Maz 41:2-4)
       Seorang pejabat GBI tidak mengeksploitasi dan memanipulasi orang untuk keuntungan sendiri atau orang lain (Kisah 20:17-38; 1 Sam 12:3)
       Seorang pejabat GBI bersedia di koreksi, dinasehati dan memberi pertanggungjawban serta siap menerima disiplin(mat 18:15-17; I kor 5:11-13)

BUTIR-BUTIR ETIKA KEPENDETAAN
Butir-butir etika kependetaan GBI terdiri atas:
1.       Komitmen pribadi sebagai pejabat GBI
2.       Mengasihi jemaat Tuhan
3.       Keluarga pejabat GBI
4.       Penggunaan uang
5.       Kedudukan pejabat GBI
6.       Kerahasiaan
7.       Ketrampilan dalam pelayanan
8.       Keterbatasan manusia
9.       Iklan dan promosi
10.   Tingkah laku tidak etis dan disiplin gereja

1.       KOMITMEN PRIBADI SEORANG PEJABAT GBI
       Setuju dengan landasan Etika kependetaan di atas
       Melayani berdasarkan panggilan khusus Allah
       Mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena itu memberikan diri dipimpin oleh Allah dalam pelayanan
       Menerapkan prinsip dan nilai hidup yang diajarkan Kristus dalam Alkitab
       Bertanggung jawab untuk segala tindakan dan ucapan. Tidak hidup dalam dosa. Menghindari perbuatan, tempat dan situasi yang memberi kesan berdosa dan juga merugikan pelayanan dalam kerajaan Allah
       Tubuh saya adalah bait Roh Kudus dan saya perlakukan dengan baik ( I Kor 6:19-20). Tidak merusak dengan makan berlebihan atau pemakaian obat atau zat adiktif tanpa bertanggung jawab.


2.       MENGASIHI JEMAAT TUHAN
       Melayani semua anggota jemaat tanpa membedakan latar belakang, suku, jenis kelamin, usia, pendidikan, kelas sosial, kekayaan, nilai dan tingkat kerohanian ( Roma 15:7)
       Menjunjung tinggi nilai kehidupan manusia, martabat seorang pribadi, kebebasan dan tanggung jawabnya. Berusaha mengasihi tiap orang dengan menghendaki, merencanakan dan melakukan yang terbaik baginya demi kemuliaan Tuhan
       Tidak melanggar hak seseorang untuk memilih pola hidup, iman, sikap, tingkah laku dan tempat ibadahnya. Walaupun perpindahan jemaat tidak dapat dielakkan, saya tidak merekayasanya.
       Tidak mengeksploitasi dan memanipulasi anggota jemaat untuk memenuhi kebutuhan dan ambisi sendiri
       Mengambil tindakan yang perlu untuk menolong dan melindungi orang yang lemah demi hiduo dan keselamatannya

3.       KELUARGA PEJABAT GBI
       Bertekad dan mempunyai komitmen untuk menjadi seorang priba untuk satu wanita/seorang wanita untuk satu pria. Hanya terikat pada suami/isteri sesuai dengan janji nikah Kristen (Mal 2:13-16)
       Tidak berdosa dengan pikiran (zinah hati) dalam hubungan lawan jenis (Matius 5:27-28;Kel 20:17)
       Menjauhi dan menghindari sentuhan atau jamahan dengan lawan jenis secara tidak kudus
       Menjadi teladan sebagai suami/isteri dan orang tua yang baik dan berwibawa dalam hubungan dengan pasangan dan anak saya (1 Pet 3:7;Ef 5:22-33;6:4; Fil 3:18-21)
       Menggunakan seks secara bertanggung jawab dan dengan sukacita bersama pasangan hidup saya ( 1 Korr 7:1-5)

4.       PENGGUNAAN UANG
       Tidak mencintai uang. Uang hanyalah alat yang digunakan untuk mengabdi Allah dan mencapai tujuan kerajaanNya ( 1 Tim 6:10; Mat 6:24)
       Berdisiplin dalam alokasi uang, saya tidak menyimpang dari alokasi tersebut. Tidak memakai uang yang buikan milik saya tanpa izin nyata/tertulis
       Bertindak dan berlaku jujur, adil dan tulus dalam penggunaan uang baik dalam keluarga, gereja dan masyarakat
       Bila saya seorang gembala/pemimpin jemaat, segereja setelah keadaan memungkinkan (jlh jemaat memadai), saya dan keluarga tidak menjabat sebagai bendahara jemaat
       Memiliki gaya hidup yang diterima masyaraka dan jemaat yang saya layani agar tidak menjadi batu sandungan

5.       KEDUDUKAN PEJABAT GBI
       Menjadi hamba Tuhan karena panggilan Allah
       Rekan hamba Tuhan adalah saudara saya, menghargai dan menghormati mereka dan menghargai mereka, sepenanggungan dengan mereka
       Tidak iri, mencurigai, menghakimi dan tidak berusaha menjatuhkan da memfitnah hamba Tuhan lain (Roma 14:4)
       Bersukacita dan bersyukur kepada Allah bila seorang hamba Tuhan lain dipakai Tuhan dengan berhasil
       Bila saya menerima banyak talenta, karunia RK, dan mempunyai kedudukan yang baik, saya tidak menjadi sombong
       Saya mempunyai integritas dalam kata-kata. Janji saya harus tepati.
       Memprioritaskan pelayanan demi kesejahteraan orang lain bukan berdasarkan uangt, besar jemaat dan kelas sosial

6.       KERAHASIAAN
       Saya menjaga kerahasiaan orang lain yang adalah miliki adalah hak miliknya yang harus saya hormati. Saya hanya membuka kerahasiaan demi keselamatan nyawa
       Saya menjaga ketat ungkapan masalah yang dihadapi seseorang. Saya tidak memberitahu hal itu kepada orang lain atau kepada umum (misalnya dari mimbar) kecuali dengan izin yang jelas.
       Pemberitahuan itu harus perlu dan relevan dengan situasi. Sedapat mungkin identitas pribadi dan data situasi yang tidak penting saya ganti agar kerahasiaan tetap terjaga
       Semua catatan tentang masalah anggota jemaat saya jaga dan lindungi ahar tidak sampai diketahui orang lain. Data masalah tidak terpakai lagi secepatnya saya musnahkan tuntas.

7.       KETRAMPILAN DALAM PELAYANAN
       Sebagai hamba Tuhan saya berjanji untuk melayani sebaik-baiknya secara bertanggung jawab
       Saya selalu bertumbuh dalam kedewasaan rohani dan menambah pengetahuan, pengalaman, ketrampilan serta kompetensi dalam pelayanan melalui berbagai sarana
       Saya melakukan kaderisasi dan mempersiapkan hamba-hamba Tuhan demi kelangsungan pelayanan dalam kerajaan Allah (Ef 4:11-13)
       Saya mempunyai sikap dan hati seorang bapak terhadap para hamba Tuhan/pengerja dalam didikan saya (1 Tim 1:2;18). Saya tidak merasa terancam bila mereka maju.

8.       KETERBATASAN MANUSIA
       Saya mengakui keterbatasan saya. Apabila mengutif pendapat dan menguraika kesaksian orang lain, sya tidak mengakuinya sebagai pendapat dan pengalaman pribadi saya.
       Saya menghindari memberi kesan kepada jemaat bahwa saya tahu segalanya dan mempunyai jawaban atas segala masalah ( Ul 29:29)
       Dengan tulus saya merujuk anggota jemaat yang tidak dapat saya layani  karena keterbatasan waktu, kemampuan, suatu sebab pribadi atau yang lain kepada hamba Tuhan lain yang mampu melayaninya. Rujukan saya lakukan dengan kasih demi kebaikan anggota jemaat tersebut.
       Saya menolak permintaan pelayanan yang melampaui kemampuan saya dan mengorbankan kepentingan keluarga saya.

9.       IKLAN DAN PROMOSI
       Saya jujur dan menggunakan integritas yang tinggi dalam membuat iklan
       Saya hindari promosi yang berlebihan, meninggikan manusia, melanggar etika Kristiani dan membahayakan kepentingan Kristen
       Saya melalukan promosi di jemaat lain hanya setelah mendapat izin dari hamba Tuhan yang berwenang disana

10.   TINGKAH LAKU TIDAK ETIS DAN DISIPLIN GEREJA
       Bila saya mengetahui seorang hamba Tuhan melakukan suatu tindakan dan pelayanan yang tidak etis serta merugikan orang lain, saya menergus dan menasehatinya sebagai tindakan kasih sesuai dengan prosedur yang diajarkan dalam Matius 18:15-17
       Mengenai hal tuduhan terhadap orang lain, saya berdiri pada prinsip 1 Tim 5:19-20
       Bila sangat diperlukan (misalnya dalam situasi yang mengancam nyawa orang lain, pengedaran narkoba, pemerkosaan, hubungan sex dengan anak) disamping disiplin gerejawi sesuai bimbingan Alkitab, tuntutan pengadilan saya dukung

PENUTUP
       Etika pejabat GBI, dilandasi pada Alkitab PL dan PB
       Etika ini, juga berdasarkan tatanan dan kehidupan pejabat sesuai dengan Tata Gereja
       Etika kependetaan GBI, dimaksudkan untuk penataan pelayanan yang baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A L L A H

A L L A H MODUL DIKLAT PEJABAT   TUJUAN PENGAJARAN •       Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep dan keberadaan Allah...